Senin, 29 November 2010

Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa Tahun 2009

Sebagai perwujudan atas prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam rangka pelaksnaan pemerintahan desa, untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, Kepala Desa pada setiap tahunnya berkewajiban menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa, baik kepada Bupati, Badan Permusyawaratan Desa, maupun Kepada Masyarakat. Laporan dimaksud dalam bentuk LPPD ( Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa ) Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada Bupati, LKPJ ( Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun ) Kepada BPD, serta Informasi PPD ( Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa ) Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada masyarakat. Informasi PPD yang disampaikan kepada masyarakat merupakan ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang memuat :. 1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2. Ringkasan APB Desa Sejalan dengan dengan uraian di atas, bahwa penyusunan Informasi PPD Tambirejo Tahun anggaran 2009 ini, dimkasudkan untuk menginformasikan kepada masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan Desa Tambirejo pada tahun anggaran 2009. 1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa a. Urusan Pemerintahan Desa. Sehubungan sampai dengan saat ini belum ada Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan yang mengatur mengenai urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada desa, baik dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten, maka pada tahun anggaran 2009 ini kami belum bisa menyampaikan dalam laporan ini. b. Urusan hak asal usul desa 1. Penyelenggaraan urusan bidang pertanian dan ketahanan pangan Untuk urusan bidang pertanian dan ketahanan pangan pada tahun 2009 ini telah dilaksanakan kegiatan- kegiatan yang mendukung peningkatan hasil pertanian .Dalam program tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp. 6.500.000,- dan telah terealisasi 100% , dengan wujud kegiatan berupa : • pemberian stimulan untuk penguatan kelembagaan gapoktan • pemberian stimulan untuk pemeliharaan jaringan irigasi kelompok dharma tirta/P3A, • Untuk pembangunan fisik kami sampaikan dalam bidang pekerjaan umum 2. Penyelenggaraan urusan bidang perindustrian dan perdagangan Untuk urusan bidang perindustrian dan perdagangan pada tahun 2009 ini telah dilaksanakan kegiatan perbaikan sarana perdagangan.Bidang tersebut dilaksanakan dengan program pavingisasi dan pemeliharan pasar desa dengan anggaran total Rp. 4.300.000,- dan telah terealisasi 100 % , yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan penanggungjawab Kepala Desa.Untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana bidang tersebut ada sedikit kendala, yang mana dari awal untuk matrial paving dianggarkan dari bantuan Pemerintah Kabupaten, namun ternyata belum bisa terealisasi, sehingga untuk paving dianggarkan dari swadaya dan baru akhir tahun 2009 dapat terselesaikan. 3. Penyelenggaraan urusan bidang kesehatan Untuk urusan bidang kesehatan pada tahun 2009 ini telah dilaksanakan kegiatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif dan rehabilitatif. Pelaksanaan kegiatan tersebut dialokasikan dana Rp 21.350.000,- dan telah dapat terlaksana 100 % , dengan pelaksana oleh Tim Penggerak PKK ,Forum Kesehatan Desa dengan Kepala Desa penanggungjawab serta dibantu Kepala Dusun dan Kader Posyandu masing- masing dusun. Adapun realisasi program tersebut adalah dengan kegiatan- kegiatan sebagai berikut : • Survai Mawas Diri bidang Kesehatan • Penyediaan PMT Balita dan Posyandu • Penyehatan lingkungan rumah dengan jambanisasi • Pencegahan penyakit DB dengan pemberantasan sarang nyamuk • Peningkatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan dengan pelatihan kader/ petugas poliklinik serta Pemberian insentif 4. Penyelenggaraan urusan bidang pendidikan dan kebudayaan Dalam rangka meingkatkan kwalitas pendidikan baik pendidikan budi pekerti maupun pendidikan dasar. Kegiatan tersebut dilaksanakanan dengan total anggaran sebesar Rp. 11.800.000,- dan dapat terlaksana 100 % dengan pelaksana kegiatan oleh Pemerintah Desa dengan Kepala Desa penanggungjawab dan dibantu Kepala Dusun masing- masing dusun, dengan wujud kegiatan sebagai berikut : • Pemberian bantuan keuangan untuk Taman Pendidikan Alquran • Pemberian bantuan Keuangan untuk Taman Kanak –kanak dan honor guru. 5. Penyelenggaraan urusan bidang sosial Dalam penyelenggaraan urusan sosial pada tahun ini baru bisa dilaksanakan untuk pemberian insentif kepada para petugas sosial kemasyarakatan. Kegiatan tersebut telah dapat terlaksana 100 % dengan anggaran sebesar Rp. 9.000.000,-, dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : • Pemberian bantuan pemeliharaan untuk masjid, • Pemberian insentif petugas masjid desa, • Pemberian insentif resayan • Pemberian insentif pembantu P3N. 6. Penyelenggaraan urusan pekerjaan umum. Untuk urusan bidang pekerjaan umum pada tahun 2009 ini lebih dititik beratkan untuk pengendalian banjir, perkerasan jalan dan riulisasi saluran irigasi. Penyelenggaran kegiatan ini dianggarkan dengan total dana sebesar Rp. 158.600.000,- dan telah dapat terlaksana 98,11 % , dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : a. Rehap Gedung Kantor Desa b. Perbaikan jalan antar desa dan antar dusun:  Perbaikan jalan selatan rel KA Sanggeh  Perbaikan jalan Sendangsari Kalongan  Perbaikan jalan Selatan Kepuh  Perbaikan Jalan Selatan Kepuh  Perbaikan jalan Barat Kepuh  Perbaikan jalan Utara Tambirejo  Perbaikan jalan Barat Mangunrejo  Perbaikan jalan di semua dusun c. Pengendalian banjir  Pembangunan talud Timur Koperasi Sidoraharjo Tambirejo  Pembangunan Talud Grogol  Pembangunann jembatan Grogol  Normalisasi saluran air Pucang Kepuh d. Riulisasi saluran irigasi Sanggeh Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut ada kendala yaitu belum terbangunnya bronjong jalan Tambirejo, hal ini terjadi karena dana yang di alokasikan terlalu kecil, dan volume kegiatan terjadi penambahan akibat erosi. Sehingga kegiatan tersebut dengan terpaksa tidak dapat dilaksanakan. 7. Penyelenggaraan urusan perhubungan Untuk urusan bidang perhubungan pada tahun 2009 ini dilaksanakan pembangunan infrastruktur jalan yang telah kami uraikan dalam bidang Pekerjaan Umum di atas. 8. Penyelenggaraan urusan politik dalam negeri dan administrasi publik. Penyelenggaraan urusan bidang politik dalam negeri dan administrasi publik pada tahun 2009 ini telah dilaksanakan kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan administrasi pemerintah desa dan pendampingan kegiatan politik dalam negeri. Dalam bidang ini telah dianggarkan dana total Rp.35.600.000,- dan dapat terlaksana 100 % dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : o Terlaksana rapat Pemerintah Desa dengan BPD o Tersusunnya 6 Peraturan Desa dan 1 Peraturan Kepala Desa, sebagaimana berikut : 1. Perdes Tambirejo Nomor 1 Tahun 2009 tentang Perhitungan APBDesa Tahun 2008; 2. Perdes Tambirejo Nomor 2 Tahun 2009 tentang Inventarisasi Tanah Kas Desa; 3. Perdes Tambirejo Nomor 3 Tahun 2009 tentang APBDesa Tahun 2009; 4. Perdes Tambirejo Nomor 4 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa; 5. Perdes Tambirejo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perubahan APBDesa Tahun 2009; 6. Perdes Tambirejo Nomor 6 Tahun 2009 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa; 7. Peratutan Kepala Desa Tambirejo Nomor 1 Tahun 2009 tentang Lelang Tanah Kas Desa Tahun 2009. o Terlaksananya penyaluran dana pendampingan Pemilu tahun 2009 untuk PPS dan KPPS. o Terlaksananya pengisian kekosongan Perangkat Desa Lainnya, yang dilaksanakan ujian pada tanggal 7 Desember 2009, untuk jabatan Kepala Dusun Pucang Selatan yang diikuti 16 orang peserta calon perangkat desa dan telah terpilih satu orang yaitu : o Nama : Kusyono o Tempat dan tanggal lahir : Grobogan, 19-01-1983 o Pendidikan : SMK 9. Penyelenggaraan urusan bidang pertanahan Untuk bidang ini belum dialokasikan anggaran dalam APBDesa Tahun 2009, namun telah juga tersusun Peraturan Desa Tambirejo Nomor 2 Tahun tentang Inventarisasi Tanah Kas Desa, yang telah kami sampaikan dalam bidang Politik dalam negeri dan administrasi publik. 10. Penyelenggaraan urusan bidang kependudukan dan catatan sipil Untuk penyelenggaraan urusan bidang kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2009 ini diarahkan untuk menuju tertib administrasi kependudukan. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp. 5.800.000,- dan dapat terlaksana 100 % , dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : • Terlaksananya pemberian insentif Petugas Pemutakhiran Data Kependudukan. • Terlaksananya pelaksanaan pembuatan KK dan KTP masal dengan diberi dana pendampingan tingkat desa. 11. Penyelenggaraan urusan bidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat dan perlindungan umum. Untuk urusan bidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat dan perlindungan umum pada tahun 2009 ini diarahkan untuk memantabkan keamanan dan ketertiban masyarakat .Penyelenggaran bidang kesbanglinmas ini dialokasikan dana sebesar Rp. 4.032.600,- dan telah terlaksana untuk kegiatan operasional petugas keamanan disetiap kegiatan dan operasional Forum Kemitraan Poisi dan Masyarakat. 12. Penyelenggaraan urusan bidang perencanaan Untuk urusan bidang perencanaan dilaksanakan dengan diarahkan untuk penyediaan data dan informasi untuk perencanaan pembangunan segala bidang. Pelaksanaan kegiatan tersebut dianggarkan dana sebesar Rp. 1.050.000,- dan telah dapat terlaksana 100 % , dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : o Terlaksananya musrenbangdes tahun 2009 o Tersusunnya data frofil desa untuk perencanaan pembangunan. 13. Penyelenggaraan urusan bidang penerangan/informasi dan komunikasi. a. Pelaksanaan Kegiatan Untuk urusan bidang penerangan/informasi dan komunikasi diarahkan untuk kelancaran komunikasi dan penyampaian informasi secara timbal balik dan pengembangan sarana komonikasi. b. Pelaksanaan Program dan Kegiatan kegiatan tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp. 4.272.000,- dan telah dapat terlaksana 100 % , dengan kegiatan untuk langganan koran, tabloid dan penyambungan speedy lewat rekening telepon. c. Permasalahan dan penyelesaian Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut tak ada kendala yang menggangu kegiatan. 14. Penyelenggaraan urusan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. a. Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan urusan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diarahkan untuk peningkatan sumber daya perempuan di berbagai bidang ekonomi melalui ketrampilan serta penyadaran kepada setiap sektor terkait agar lebih rensponsif dalam memprioritaskan permasalahan gender. b. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dialokasikan dana sebesar Rp. 9.000.000,- dan telah dapat terlaksana 100 % , dengan realisasikan kegiatan sebagai berikut : o Terlaksananya kegiatan 10 program pokok PKK o Terlaksananya kegiatan kelompok Dharma Wanita Persatuan c. Permasalahan dan penyelesaian Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut tak ada kendala yang menggangu kegiatan 15. Penyelenggaraan urusan bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera Penyelenggaraan untuk urusan bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera diarahkan untuk pemberdayaan SKD agar lebih berperan aktif dalam tujuan keluarga berencana dan pendataan keluarga sejahtera. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp. 1.610.000,- dan dapat terlaksana 100 % , dengan realisasi kegiatan sebagai berikut : o Terlaksananya pemberian honor petugas SKD o Terlaksananya pendataan Keluarga . 16. Penyelenggaraan urusan bidang Pemuda dan olah raga Untuk urusan bidang pemuda olah raga ini diarahkan untuk memupuk semangat nasionalisme dan preventif terhadap penggunaan Napza. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp. 9.500.000,- dan dapat terlaksana 100 % , dengan kegiatan sebagai berikut : o Penyuluhan pemuda tentang AIDS dan Napza o Terlaksananya Pekan olah raga dusun 17. Penyelenggaraan urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. Untuk urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa ini diarahkan untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meingkatkan partisipasi masyarkat dalam pembangunan. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dialokasikan dana sebesar Rp. 38.750.000,- dan dapat terlaksana 100 % , dengan kegiatan sebagaimana berikut : o Terlaksanakannya musrenbangdes o Terlaksanakannya kegiatan RT dan RW dan LPMD dalam partisipasi pembangunan desa. o Untuk kegiatan lain yang tidak didanai kas desa adalah terlaksanakannya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan . 18. Penyelenggaraan urusan bidang arsip dan perpustakaan Untuk urusan bidang arsip dan perpustakaan diarahkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan pengarsipan administrasi desa. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp. 5.540.000,- dan dapat terlaksana 100 % , dengan kegiatan untuk pengadaan almari dan filing kabinet serta blanko kearsipan, dan pada tahun ini perpustakaan desa telah mendapat bantuan buku- buku dari Pemerintah Provinis Jawa Tengah. c. Tugas Pembantuan Sehubungan sampai pada tahun ini belum ada Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan yang mengatur tugas pembantuan yang diterima maupun yang diberikan oleh desa baik dari Pemerintah, Pemerintah Provinisi, maupun Pemerintah Kabupaten, maka pada kesempatan ini kami belum bisa menyampaikan laporan mengenai hal tersebut. d. Urusan Pemerintahan lainnya 1. Pencegahan dan Penanggulangan bencana Pada tahun 2009 ini di Desa Tambirejo ada beberapa bencana yaitu kebakaran dan kekeringan, namun pemerintah desa belum bisa berbuat banyak, hanya sebatas mengadakan pelaporan dan penyeuluhan kepada warga. 2. Penyelenggaraan urusan keamanan dan ketertiban umum, Dalam hal penyelenggaraan keamanan dan ketertiban umum dilakukan upaya- upaya kondusif dengan melakukan koordinasi dengan pihak kemanaan terkait. 3. Ringkasan APB Desa A. Pendapatan Desa Realisasi pendapatan Desa Tambirejo pada tahun anggaran 2009 mencapai sebesar Rp. 1.130.354.200,- atau 100% dari target pendapatan sebesar Rp. 1.130.354.200,- Sumbangan terbesar pendapatan desa berasal dari Pendapatan Asli Desa sebesar Rp. 1.017.066.000,- atau 89.97 % dari total pendapatan desa. Target dan realisasi pendapatan desa tahun anggaran 2009 sebagaimana dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tambirejo TA 2009 No Pendapatan Desa Target Realisasi Prosentase 1 2 3 4 5 A Pos Pendapatan Asli Desa Rp 1,017,066,000 Rp 1,017,066,000 100% 1 Tanah Bengkok/ Upah Kades dan Perangkat Desa Rp 593,100,000 Rp 593,100,000 100% 2 Hasil lelang/ sewa tanah kas desa Rp 346,400,000 Rp 346,400,000 100% 3 Pasar Desa Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 100% 4 Lain- lain Kekayaan milik Desa ( tanah belakang Masjid Desa ) Rp 700,000 Rp 700,000 100% 5 Tanah pensiunan Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp 72,870,000 Rp 72,870,000 100% 6 Turus jalan Rp 300,000 Rp 300,000 100% 7 Penyisihan SHU BKD tahun 2008 Rp 1,896,000 Rp 1,896,000 100% 8 Penyisihan SHU PPK Rp 600,000 Rp 600,000 100% B Pos Bagi Hasil Rp 2,481,200 Rp 2,481,200 100% 1 Bagi Hasil Pajak Kabupaten 2 Bagi Hasil PBB Rp 795,600 Rp 795,600 100% 3 Bagi Hasil Retribusi Kabupaten Rp 1,685,600 Rp 1,685,600 100% C Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah ( ADD ) Rp 48,618,000 Rp 48,618,000 100% D Pos Bantuan dari Pemerintah Kabupaten/ Propinsi /Pemerintah Rp 62,189,000 Rp 62,189,000 100% 1 Bantuan Keuangan Pemerintah Propinsi 2 Bantuan keuangan Pemerintah Pronvinsi untuk kearsipan Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 100% 3 Bantuan keuangan Pemerintah Pronvinsi untuk bidang kesehatan Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 100% 4 Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten 5 Dana tambahan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp 19,200,000 Rp 19,200,000 100% 6 Dana Operasional BPD Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 100% 7 Dana Pengisian Kekosongan Perangkat Desa lainnya Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 100% 8 Bantuan Stimulus percepatan pelunansan PBB tahun 2009 Rp 5,789,000 Rp 5,789,000 100% 9 Bantuan Operasional Penunjang Kegiatan RW dan RT tahun 2009 Rp 14,700,000 Rp 14,700,000 100% E Pos Hibah F Sumbangan Pihak ketiga Jumlah Pendapatan Rp 1,130,354,200 Rp 1,130,354,200 100% B. Jumlah Belanja Serapan atau realisasi belanja mencapai Rp 1.143.874.200 , atau 99.70 % dari total anggaran sebesar Rp1.147.354.200,- yang berarti terdapat sisa lebih sebesar Rp. 3.480.000,- . Serapan belanja langsung mencapai Rp 311.120.250,- atau 99,04 % dari total anggaran Rp 314.120.250 ,- . Sedangkan serapan untuk belanja tidak langsung mencapai Rp. 832.753.,950 atau 99,94 % dari total anggaran sebesar Rp. 833.233.950,- Target dan realisasi belanja APBDesa Tambirejo Tahun Anggaran 2009, sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.2 Target dan Realisasi Belanja Desa Tambirejo TA 2009 No Belanja Desa Target Realisasi Prosentase 1 2 3 4 5 A Belanja Langsung Rp 314,120,250 Rp 311,120,250 99.04% 1 Pos Belanja Pegawai/ honorarium Rp 62,204,600 Rp 62,204,600 100% 2 Pos Belanja Barang/jasa Rp 71,315,650 Rp 71,315,650 100% 3 Pos Belanja Modal Rp 180,600,000 Rp 177,600,000 98.34% B Belanja Tidak Langsung Rp 833,233,950 Rp 832,753,950 99.94% 1 Belanja Pegawai/ Penghasilan Tetap Rp 700,616,350 Rp 700,136,350 99.93% 2 Belanja Subsidi 3 Belanja Hibah 4 Belanja Bantuan Sosial Rp 42,492,600 Rp 42,492,600 100% 5 Belanja Bantuan Keuangan Rp 90,125,000 Rp 90,125,000 100% 6 Belanja Tak terduga Jumlah Belanja ( A + B ) Rp 1,147,354,200 Rp 1,143,874,200 99.70% C. Pembiayaan Serapan atau realisasi pembiayaan mencapai Rp 17.000.000,- , atau 100 % dari total anggaran sebesar Rp 17.000.000,- dengan target dan realiasi sebagaimana berikut dalam tabel : Tabel 2.3 Target dan Pembiayaan Desa Tambirejo TA 2009 No Pembiayaan Target Realisasi Prosentase 1 2 3 4 5 A Penerimaan Pembiyaan Rp 17,000,000 Rp 17,000,000 100.00% 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya ( SILPA ) Rp 17,000,000 Rp 17,000,000 100.00% 2 Hasil Penjualan Kekayaan Desa Yang Dipisahkan Rp - Rp - 3 Pencairan Dana Cadangan Rp - Rp - Penerimaan Pinjaman B Pengeluaran Pembiayaan Rp - Rp - 1 Penyertaan Modal ( Investasi ) Pemerintah Desa Rp - Rp - 2 Pembentukan Dana Cadangan Rp - Rp - 3 Pembayaran Utang Rp - Rp - Jumlah Rp 17,000,000 Rp 17,000,000 100.00% PENUTUP Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tahun anggaran 2009, saya menyadari bahwa dalam pelaksanaannya maupun penyusunan laporan belum dapat memenuhi seluruh aspirasi masyarakat Desa Tambirejo maupun menyelesaikan persoalan- persoalan yang timbul. Hal ini bukan karena saya tidak atau kurang memperhatikan aspirasi masyarakat tetapi semata- mata hanya keterbatasan sumber daya dan secara teoritis tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Maka untuk hal tersebut saya mohon maaf, dan tentunya pula mohon petunjuk, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat guna meningkatkan kinerja kami tahun yang akan datang dan demi kemajuan pembangunan Desa Tambirejo umumnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada semua pihak, terutama Badan Permusyawaratan Desa Tambirejo dan masyarakat Desa Tambirejo atas dukungan ,bantuan dan peran serta yang telah mencurahkan perhatian tenaga dan pemikirannya dalam mensukseskan berbagai program kegiatan yang telah kita lakukan dalam tahun 2009 hingga tersusunnya laporan ini. Kami berharap apa yang telah kita perbuat dapat memberi arti dan manfaat bagi masyarakat dan Desa Tambirejo. Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan lahir dan batin kepada kita semua untuk terus membangun Desa Tambirejo yang kita cinta ini semakin maju, mandiri makmur dan sejahtera. Amin. Tambirejo, Januari 2010 Kepala Desa Tambirejo, Y.R. Puspitanianto, S.Sos.

Rabu, 17 November 2010

Demografi dan Pemerintahan Desa

Jumlah Penduduk Desa Tambirejo diketahui sebesar 8190 jiwa, terdiri dari 4073 jiwa laki-Iaki dan 4117 jiwa perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0.72% dalam tiga tahun terakhir. Tingkat kepadatan penduduk, di Desa Tambirejo rata-rata sebesar 1502 jiwa per Km2. Dengan dengan penyebaran penduduk perdusun sebagai berikut : Jumlah Penduduk Desa Tambirejo Per Dusun Tambirejo 572 Grogol 729 Sanggeh 1038 Pucang Selatan 842 Pucang Utara 885 Mangunrejo 591 Sendangsari 634 Jetis 460 Kepuh 2439 Keagamaan Penduduk Penduduk Desa Tambirejo mayoritas memeluk agama Islam Dan sebagian kecil memeluk agama lain yaitu Kristen dan Katolik sebagai berikut : Agama Jumlah ( orang ) Islam 8141 Kristen 29 Katolik 17 Hindu 0 Budha 3 Pembagian wilayah desa Desa Tambirejo secara administratif dibagi menjadi 9 ( Sembilan ) dusun dengan jumlah RW sebanyak 10 dan jumlah RT sebanyak 61. sebagaimana berikut : 1.Dusun Tambirejo Krajan terdiri dari : 1 RW dan 4 lingkungan RT. 2.Dusun Grogol terdiri dari : 1 RW dan 6 lingkungan RT. 3.Dusun Sanggeh terdiri dari : 1 RW dan 8 lingkungan RT. 4.Dusun Pucang Selatan terdiri dari : 1 RW dan 7 lingkungan RT. 5.Dusun Pucang Utara : 1 RW dan 7 lingkungan RT. 6.Dusun Mangunrejo terdiri dari : 1 RW dan 3 lingkungan RT. 7.Dusun Sendangsari terdiri dari : 1 RW dan 5 lingkungan RT. 8.Dusun Jetis terdiri dari : 1 RW dan 3 lingkungan RT. 9.Dusun Kepuh terdiri dari : 2 RW dan 18 lingkunganRT Desa Tambirejo menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola maksimal, selengkapnya sebagai berikut: Dengan daftar nama Kades dan Perangkat esa sebagai berikut : 1.Yakub Raras Puspitanianto, S.Sos.: Kepala Desa. 2.Sarah , SE. : Sekretaris Desa 3.Suyono : Kaur Pemerintahan. 4.Warsito : Kaur Keuangan. 5.Sukarno : Kaur Pembangunan dan Perekonomian. 6.Hari : Kaur Umum. 7.Djamin : Pj Kaur Kesra 8.Sugiyono : Unsur Pelaksana Tehnis Modin. 9.Hariyanto : Unsur Pelaksana Tehnis Ulu-ulu. 10.Suwito : Kepala Dusun Tambirejo Krajan. 11.Siswadi : Kepala Dusun Grogol. 12.Sutedjo : Kepala Dusun Sanggeh. 13.Kusyono : Kepala Dusun Pucang Selatan 14.Sudarmo : Kepala Dusun Pucang Utara 15.Tukino : Kepala Dusun Mangunrejo. 16.Maryoto : Kepala Dusun Sendangsari- Jetis. 17.Suripno : Kepala Dusun Kepuh. Badan Perwakilan ( Permusyawaratan ) Desa, Anggota BPD ada 9 ( sembilan ) orang sesuai dengan Keputusan Camat Toroh Nomor : 144.1/11/2008 tentang Peresmian Pimpinan dan Anggota BPD Tambirejo Kecamatan toroh Kabupaten sebagai berikut : 1.Sutedjo, SPd sebagai Ketua BPD merangkap anggota 2.Paryono sebagai Wakil Ketua BPD merangkap anggota 3.W. Sardjo sebagai Sekretaris BPD merangkap anggota 4.Paryono, ST sebagai Anggota 5.Drs. Suharyanto sebagai Anggota 6.Giyono sebagai Anggota 7.Sutarto sebagai Anggota 8.Muchamad Kadir sebagai Anggota 9.Suwadi sebagai Anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD ) Susunan Pengurus LPMD sebagai mana berikut : 1.Rochadiyanto SPd: Ketua Umum. 2.Suprapto : Wakil Ketua 3.Nadi : Sekretaris 4.Setyo Puji Lestari: Wakil Sekretaris. 5.Supardi SPd. : Bendahara. 6. : Seksi Agama. 7.Suwadi : Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat 8.Pardi : Seksi Pendidikan Ketrampilan, pemuda, Olah Raga dan Seni Budaya. 9.Maryono :Seksi Pembangunan, Perekonomian dan Tehnologi Tepat Guna. 10.Tarti : Seksi Sosial ( Kesehatan, Kesejahteraan Sosial Kependudukan Keluarga Berencana dan Lingkungan Hidup ).

Senin, 15 November 2010

Letak Desa Tambirejo

Desa Tambirejo menurut data dari Statistik hasil Pemetaan tahun 2009 dengan alat ukur GPS berada pada LONG 110,89806 º E ( Bujur Timur/ BT ) dan RAT 07.13255º S (Lintang Selatan/ LS ) ,dengan batas- batas desa sebagai berikut : • Sebelah Utara : Desa Kalongan dan Ngraji Kecamatan Purwodadi. • Sebelah Timur : Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh. • Sebelah Selatan : Desa Depok Kecamatan Toroh. • Sebelah Barat : Desa Depok dan KrangganharjoKecamatan Toroh. Luas wilayah Desa Tambirejo seluas 545,635 Ha, yang terdiri dari : a. Sawah : 233,145 ha. b. Tanah bukan sawah: • Pekarangan : 133,432 ha. • Tegal : 67,892 ha. • Tambak/kolam : 1.250 ha • Hutan : 37,700 ha. • Lainnya : 72,216 ha. Berdasarkan topografi, Desa Tambirejo memiliki karateristik wilayah yang beraneka ragam antara lain terletak pada ketinggian dari permukaan laut antara 40 m dpl. Sedangkan keadaan hidrologi di Desa Tambirejo terdapat satu sungai yaitu sungal glugu yang melewati membelah antara Dusun Sendangsari dan Jetis. Dan tedapat dua waduk yaitu Waduk Sanggeh di Selatan Dusun Grogol dan Waduk Gambringan terletak di Dusun Pucang Selatan. Jenis iklim yang ada di Desa Tambirejo adalah Iklim Tropis dengan suhu rata- rata 27 º C, sedangkan suhu maksimum bisa mencapai 37 ºC. sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai dua musim yaitu kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Tambirejo Kecamatan Toroh

Legenda dan sejarah Desa Tambirejo

Pada jaman dahulu Desa Tambirejo berupa hutan belantara, suatu ketika datang tiga orang yang yang terdiri dari dua orang laki- laki dan seorang perempuan. Yang mana mereka merupakan sepasang kekasih yang diikuti seorang pamomong atau disebut abdi. Ketiga orang tersebut datang dari kerajaan Mataram Hindu, yang mana kepergiannya mereka dikarenakan melarikan diri dari keraton, akibat pernikahan keduanya tidak disetujui oleh orang tuanya. Dalam melarikan diri tersebut agar tidak diketahui oleh pihak keraton mereka berdua menyamar dan menyembunyikan nama sebenarnya. Mereka hanya memiliki sebutan Dampit saja dan abdinya yang dengan sebutan Singa Pengaji. Mereka keluar dari keraton hanya berbekal lima pasang biji tumbuh- tumbuhan yaitu biji asam, biji wuni, biji serut, biji berasan dan biji kepuh. Pada hari suatu tibalah mereka di sebuah tempat, dan mereka beristirahat di bawah suatu pohon Pucang. Dan kelak dikemudian hari tempat tersebut menjadi sebuah pemukiman yang disebut Desa Pucang. Karena masih terasa belum aman, takut utusan keraton mengejar , mereka berlari terus ke timur dan sampailah di suatu tempat dengan napas tersengal- sengal atau bahasa Jawanya menggeh- menggeh, kemudian tempat tersebut kemudian hari disebut Desa Sanggeh. Karena masih belum cocok ditempat tersebut dan belum aman mereka terus mengembara ke timur dan sampailah di suatu tempat yang terdapat alat penjerat harimau atau disebut dengan grogolan. Mereka dari tempat tersebut terus berlari ke arah barat laut dan tiba disuatu tempat, namun hatinya masih was- was masih ada rasa ketakutan kalau musuh masih mengejar, karena hati merasa was- was tersebut tempat itu kemudian hari disebut Dusun Mamang, mereka terus berlari ke barat laut tibalah di suatu tempat yang udaranya terasa dingin yang dalam bahasa Jawa disebut jekut dan atis, yang kelak dikemudian hari tempat tersebut menjadi sebuah dusun yang disebut Jetis, dari kata jekut dan atis, karena merasa kurang nyaman mereka terus ke barat dengan menyeberang sungai, dan disitu mereka bertemu dengan seorang dan ditanya, namun orang tersebut tidak mau jawab dan seolah- olah mbodoni, dan kemudian hari tempat tersebut menjadi Dusun Mbodo. Karena merasa jengkel mereka terus balik arah ke timur laut dan sampailah mereka di suatu tempat mereka beristirahat, sambil melepas penat Dampit minta naik punggung ( bahasa jawanya pungli ) pada abdinya. Di kelak kemudian hari menjadi sebuah dusun yang disebut Mungkli ( Desa Kandangan). Dan dari tempat tersebut beliau memandang ke arah barat terdapat tempat yang luas dan terbuka atau bahasa jawanya ngilak- ilak atau ngablak, dan tempat tersebut dikemudian hari menjadi sebuah tempat dengan sebutan Dusun Ngablak ( Desa Ngraji ). Mereka masih merasa belum nyaman ditempat dan akhirnya mereka kembali ke barat lagi dan tiba di suatu tempat yang nyaman untuk tempat tinggal. Di tempat baru tersebut Dampit berdua akhirnya menetap dan tingggal di situ, dengan sebutan Mbah Dampit. Mereka kemudian menanam biji- biji pohon yang dibawanya tadi, yaitu biji wuni, biji asem, biji serut, biji berasan dan biji kepuh. Biji biji itu tumbuh dan menjadi pohon yang besar, dan yang paling besar dalah pohon kepuh, dan kelak dikemudian tempat tinggal Mbah Dampit tersebut menjadi sebuah dusun yang besar yaitu Dusun Kepuh. Karena sudah merasa tenang bahwa sudah bisa menetap dengan nyaman tidak ada kejaran dari pihak keraton, maka Mbah Dampit mengutus abdi Singa Pengaji untuk membuka tempat baru di sebelah utara Dusun Kepuh, yang kelak dikemudian hari disebut dengan Desa Ngraji Wilayah Kecamatan Purwodadi. Seiring perginya dari keraton dan tinggal menetap di tempat baru tersebut. Ahirnya tersiar juga sampai Madiun bahwa ada trah keraton Mataram, yang tinggal di Dusun Kepuh. Maka ada dua orang Demang yang bernama Demang Pancayudho dari Mataram dan yang satunya bernama Demang Pancataru dari Madiun turut serta tinggal di Dusun Kepuh mengikuti Mbah Dampit. Mbah Dampit berdua sampai akhir hayatnya menetap di Dusun Kepuh, namun tidak memiliki keturunan Sedangkan Mbah Demang Pancayuda inilah yang sampai saat ini keturunnya masih ada di Dusun Kepuh, dan sampai saat ini peninggalan Mbah Dampit yang masih ada adalah pohon kepuh dan makam beliau berdua , makam Mbah Pancayudha bersama istri dan makam Mbah Pancataru beserta istri . Sedangkan untuk pohon wuni, pohon asem, dan pohon serut dan pohon berasan, sekitar pada tahun 1990 an mati meranggas, dan pohon kepuh yang satunya roboh karena topan. Selain makam dan pohon masih ada sumur tua, yang disebut sumur brumbung, namun sumur tersebut sudah direhap menjadi sumur biasa dan yang satunya lagi juga ditemukan sebuah arca , lingga, yoni dan batu- batu kuno pada tahun 1970. Dan penemuan tersebut saat ini sudah tidak berada di Dusun Kepuh namun sudah dibawa dinas purbakala untuk dilakukan penelitian di Magelang.
Tempat – tempat yang disinggahi Mbah Dampit dan Mbah Singa Pengaji tersebut dikemudian hari menjadi dusun dan desa yang terdiri sebagai berikut :
1. Desa Pucang wilayahnya khusus Pucang
2. Desa Sanggeh yang wilayah meliputi Dusun Sanggeh, dan Dusun Grogol .
3. Desa Kepuh yang wilayahnya meliputi Dusun Kepuh, Dusun Mungkli, Dusun Mamang, Dusun Jetis dan Dusun Mbodo.
4. Desa Ngraji ( Kecamatan Purwodadi ) dengan salah satu wilayahnya bernama Dusun Ngablak.
Masing masing desa tersebut mempunyai seorang Kepala Desa yang dulu disebut dengan Lurah dengan beberapa pamong yang terdiri dari Carik, Kamituwa, Bayan, Kepetengan dan Modin. Namun sebelum tahun 1800 salah satu wilayah desa Kepuh yaitu Dusun Mungkli menjadi milik Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi, karena dijual oleh Lurah zaman dulu. Dan uangnya dibagikan kepada kepala keluarga dusun Kepuh. Hal ini dilakukan karena dusun tersebut letaknya jauh dari Kepuh.
Selain legenda tersebut dia atas juga ada beberapa legenda yang yeng terjadi diwilayah Desa Tambirejo
1. Legenda Bumi Gendingan Depok
Di wilayah Desa Tambirejo terdapat tanah yang letaknya di wilayah Desa Tambirejo namun bukan milik Desa Tambirejo tapi milik Desa Depok. Konon dulu tanah tersebut juga merupakan wilayah Desa Tambirejo, namun pada suatu hari tiba- tiba ditemukan mayat di tanah tersebut. Dan tidak diketahui siapa mayat tersebut, orang Tambirejo juga tidak mau mengurusinya, karena ketakutan akan dituduh sebagai pembunuh. Akhirnya datang seorang yang mau mengurusi mayat tersebut dan orang tersebut berasal dari wilayah lain desa dengan minta syarat agar semua tanah yang dilewati waktu dia membawa mayat tersebut sampai ke jalan menjadi milik desanya. Warga desa Tambirejo memperbolehkannya, dan akhirnya mayat tersebut dibawa orang tersebut, namun tidak langsung menuju jalan, tetapi orang tersebut terlebih dahulu berputar cukup jauh mengelilingi beberapa hektar wilayah desa Tambirejo dan baru menuju ke jalan. Karena sudah kalah janji akhirnya beberapa hektar wilayah Desa Tambirejo tadi menjadi milik orang tersebut. Dan saat ini menjadi milik aset Desa Depok Kecamatan Toroh. Dan merupakan sumber PAD yang penting bagi Desa Depok karena harga sewanya tinggi.
2. Legenda sewa perangkat gamelan/ gong.
Konon disebelah utara Waduk Sanggeh yaitu tepatnya di tegalan sekarang milik Mbah Kanar Alamahum, ada persewaan gong/ kerawitan ghaib. Bila mana ada warga yang punya hajat dan ingin meramaikan dengan kerawatin/ gong cukup dengan pinjam dengan cara meletakan sedikit uang dan beberapa sesaji di tempat tersebut, maka dengan sendirinya seperangkat gong/ kerawitan tersebut akan muncul dengan sendirinya ditempat tersebut, dan tinggal membawa pulang ke rumah yang punya hajat. Gong tersebut bisa dimainkan oleh warga yang biasanya menjadi pengrawit/ niyaga. Dan kalau sudah selesai tinggal dikembalikan ke tempat semula dan akan lenyap dengan sendirinya. Namun karena manusia juga banyak yang bersifat serakah, ada yang pinjam gong ghaib tersebut tapi tidak semua dikembalikan. Sehingga dikemudian hari ketika ada yang pinjam gong ghaib tersebut gong tersebut tidak muncul lagi sampai saat ini.
3. Legenda Sendang Wedelan
Sendang ini dulu terletak di sebelah timur Dusun Sanggeh, dan konon bilamana ada orang yang ingin mewarnai kain/ pakaiannya atau dalam bahasa disebut medel, cukup dengan mencelupkan kedalam sendang tersebut dengan membawa bebebrapa sesaji. Dan sehari setelahnya kain/ pakaian tersebut akan berubah warna menjadi hitam. Namun saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Kembali ke sejarah Desa Tambirejo, pada tahun 1923 pada era Bupati Grobogan dipimpin oleh Pangeran Aryo Sunarto mengadakan pengaturan administrasi desa dengan menggabungkan desa- desa kecil yang secara ekonomis kurang menguntungkan di Grobogan menjadi sebuah desa. Dan Desa Tambirejo juga demikian, dari ketiga desa dari empat desa kecil tersebut tersebut digabung menjadi satu atau dengan kata lain diadakan blengketan dan menjadi sebuah desa baru, dengan pusat desa tersebut menjadi dusun yang baru dikemudian hari dikenal menjadi Dusun Mbaru. Sedangkan untuk nama desa disebut Tambirejo. Konon dulu di pertigaan jalan Mbaru terdapat sebuah pohon randu alas yang tinggi dan besar, dan akarnya lebar menjulur keluar atau dalam bahasa jawa disebut dengan nama tambi . dan tempat tersebut dijadikan tempat berteduh warga diwaktu hujan maupun terik dari panas matahari. Sehingga lama kelamaan tempat beradanya tambi tersebut menjadi ramai atau rejo, yang akhirnya kelak dikemudian hari dijadikan sebagai nama desa yaitu Tambirejo. Jadi nama Tambirejo dapat dikandung maksud sebuah tempat yang nyaman sebagai tempat tinggal yang warganya untuk dapat hidup makmur. Setelah diadakan blengketan/ penggabungan desa dilanjutkan dengan pilihan Lurah baru, dengan calon dari masing- lurah lama dari ketiga desa sebelum digabung yaitu : Lurah Patmodipura dari Kepuh, Lurah Sanggeh, Lurah Pucang ditambah dengan calon independen yang pekerjaan sehari- harinya sebagai tukang jahit, beliau bernama Dullah. Dan pada hari pilihan lurah tersebut pemilihnya dari tiga desa tersebut dengan cara memasukan lidi dalam bumbung ke salah satu dari empat bumbung milik calon lurah. Sampai akhirnya terpilih dengan jumlah lidi terbanyak dalam bumbung milih calon Lurah Dullah.yang akhirnya Bapak Dullah menjadi Lurah Desa Tambirejo dengan Cariknya Hadi Sasmito sampai dengan tahun 1934. Dan tahun 1934 Bapak Dullah meninggal dunia dan diadakan pilihan lurah dan dimenangkan oleh Bapak Hadi Sasmito yang semula dari Carik, dan dengan dikuti calon lurah yang lain yaitu Bp. Setiya Atmadja dan Bp. Ngari. Adapun untuk jabatan carik diganti dengan Carik yang baru bernama Marto Suyono. Bapak Hadi Sasmito karena aturan baru tidak bisa menjabat sampai akhir hayatnya dan dipensiunkan pada tahun 1975 dan sampai tahun 1979 Lurah Tambirejo dijabat oleh Pejabat Sementara oleh Bapak Mas Hari Haiyanto, dan pada saat itu Carikya adalah Bapak Bambang Sidi. Pada era Bapak Mas Hari- Hariyanto ini tepatnya tahun 1977 diadakan pergantian nama untuk beberapa dusun sebagai berikut :
a. Dusun Mamang diganti nama menjadi Dusun Mangunrejo. Mangunrejo berasal dari kata mangun berarti membuat atau membangun dan rejo berarti ramai dan makmur, jadi mangun rejo berarti membangun dusun agar warganya menjadi makmur.
b. Dusun Mbodo diganti menjadi Dusun Sendangsari. Sebenarnya untuk dusun Mbodo ini ada dua usulan nama yaitu Tegalrejo dan Sendangsari, yang tegalrejo usulan dari Bapak Ripin selaku Kamituwa/ Kadus Sendangsari dan Sendangsari usulan dari Bapak Rono Redjo Radijo selaku ketua Rukun Kampung. Artinya sama- sama bagus, tegalrejo berasal dari kata tegal yang berarti tempat/ lahan untuk tanam, rejo artinya ramai dan makmur jadi tegal rejo berarti tempat yang makmur dan ramai. Sedangkan sendangsari berasal dari kata sendang dan sari, sendang adalah tempat dan sumber air dan sari adalah yang terbaik. Jadi sendangsari adalah tempat dan sumber air yang terbaik dan menyejukan. Namun akhirnya Bapak Kamituwa Ripin memilih Sendangsari karena di Mbodo ada sumur tua yang trembalangnya ( penyekat ) terbuat dari kayu jati, dulu sumber airnya sangat deras, yang bisa mencukupi kebutuhan warga Mbodo dan sekitarnya.
c. Dusun Mbaru menjadi Dusun Tambirejo, karena sebagai pusat desa.

Pada tahun 1979 diadakan Pilihan Kepala Desa dan dimenangkan oleh Bp. Soekarno, yang pada tahun 1989 diadakan Pilkades lagi dimenangkan oleh Bp Soekarmanto dan menjabat sampai dengan tahun 2007, karena aturan hanya bisa menjabat dua kali maka pada tahun 2007 dengan Pilkades dimenangkan oleh Bp Yakub Raras Puspitanianto, S.Sos. yang merupakan putra dari Bapak H.M.Soekarmanto kepala desa lama.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India